Tidak salah jika Solo disebut juga kota budaya dikarenakan banyak terselenggarakannya event kebudayaan,serta destinasi wisata budayanya. Seperti kami mahasiswa D3 Usaha Perjalanan Wisata pada Jumat 20 September 2019 ke salah satu destinasi wisata yang sudah terdengar namanya hingga ke mancanegara yaitu Kampung Baluwarti. Kampung Baluwarti sendiri berada di lingkungan Kraton dan dibuat untuk mendukung keberadaan Kraton, sekaligus menjadi area pertahanan Kraton. Oleh karena itu, keberadaan pemukiman di Baluwarti merupakan bagian dari satu kesatuan tidak terpisahkan dengan Kraton Kasunanan Surakarta.
Kampung Baluwarti menjadi unik karena lingkungan rumah penduduknya berada di dalam tembok Keraton dengan ukuran ketebalan dua meter dan tinggi enam meter, serta hampir semua bentuk bangunannya bercirikan arsitektur tradisional khas Baluwarti yang dipengaruhi arsitektur Jawa, Cina, dan Eropa dengan pola ruang yang khas. Selain itu, masyarakatnya juga masih memegang teguh dalam hal adat-istiadat, kebiasaan serta budayanya.
Lingkungan Kampung Baluwarti terdapat regol khas dengan tembok pembatas pekarangan. Dengan adanya tembok ini seolah-olah menyembunyikan rumah-rumah di dalamnya, menghalangi pandangan keluar bagi penghuninya. Kekhasan ini yang menjadikannya masuk dalam kawasan cagar budaya yang ada di kota solo, dan sekaligus merupakan peninggalan yang bernilai sejarah'
ketika datang ke kampung baluwarti kami disambut dengan baik oleh bapak dan ibu selaku pengurus pokdarwis di kampung baluwarti itu sendiri. kami diperkenankan menimba ilmu meskipun dalam waktu yang singkat. kami diperlihatkan video tentang aktivitas wisatawan asing maupun lokal yg datang mengunjungi kampung baluwarti. diantaranya adalah wisatawan dapat mengikuti demo masak, bersepeda, walking tour, serta belajar menari bersama-sama.
selain itu wisatawan juga diajarkan bagaimana cara membuat kembar mayang dan keris dari bapak dan ibu pengurus. kampung baluwarti juga menyediakan tempat untuk mengadakan event. seperti saat februari 2019 himpunan mahasiswa pariwisata indonesia mengadakan rangkaian acara kongres di kampung baluwarti. dilengkapi fasilitas berupa lcd proyektor, toa, hidangan tradisional dan disambut dengan tarian tradisional.
namun kurangnya kerjasama antara kampung baluwarti dengan pihak Kraton Solo menjadi masalah tersendiri karena sebenarnya atraksi wisata yang ditawarkan akan lebih menarik apabila adanya paket wisata untuk melihat seni pertunjukan di dalam Kraton atau berinteraksi langsung dengan kerabat kerajaan. namun bukan berarti aktivitas lain menjadi tidak menarik untuk dilakukan.
Komentar
Posting Komentar